Senin, 19 Januari 2015

Cooler Master Devastator Keyboard mouse Gaming Gear Combo

devastator_coolermaster

Cooler Master telah menciptakan keyboard beserta mouse yang di beri nama DEVASTATOR, keyboard dan mouse gaming ini di lengkapi dengan bantalan karet anti-slide disisi bawahnya, ergonomis dengan desain ultra low profile, serta mouse yang memiliki bodi datar ultra ergonomis.
Dibawah ini adalah spesifikasi untuk Keyboard dan Mouse Devastator gaming gear combo :

Mouse MS2K

Interface : USB

DPI : 1000, 1600, 2000 (3 level)

LED backlight : blue
Mouse
Dimension : 119.1 x 64.6 x 36.7 mm (4.7 x 5.5 x 1.4 inch)

Mouse Weight : 128G / 0.28 lbs

Keyboard MB24

Interface : USB

LED backlight : Full Blue LED backlight

shortcut keys : yes, media & volume adjustments

keyboard dimension: 449.7 x 148.4 x 35.6 mm (17.7 x 5.8 x 1.4 inch)

keyboard weight : 898G / 1.98 lbs


Kedepan akan makin banyak lagi hardware yang mendukung gaming yang diciptakan oleh Cooler Master karena memang perusahaan satu ini bergerak dibidang hardware yang mendukung komputer gaming.


About Us

Blog Niscalindo ini merupakan salah satu media sosial yang mendukung pemasaran dari Toko Niscalindo. Dimana menjadi bagian yang tak terpisahkan dari toko online Niscalindo kedepannya.
Toko niscalindo ini didirikan tanggal 28 November 2014 sehingga menjadikan toko komputer termuda di kota semarang untuk saat ini. Semoga kedepannya mampu menjadi toko komputer terbesar yang ada dikota Semarang dan menjadi sahabat terbaik dalam hal memenuhi kebutuhan teknologi anda.

Niscalindo


Niscalindo Semarang
JL. Taman Sri Kuncoro 1 Nomor 3 Kalibanteng Kulon
Semarang Barat - 50145
Contact :
Call/SMS/Whatsapp : 081391797939
BBM : 7F2CADB1
Email : niscalindo@gmail.com

Contact Us

Powered by 123ContactForm | Report abuse

Minggu, 18 Januari 2015

Fritz Sennheiser Sang Pencipta Sennheiser


 fritz sennheiser
Fritz Sennheiser adalah seorang penemu yang merupakan warga berkebangsaan Jerman, selain itu ia juga berprofesi sebagai wiraswatawan yang mendirikan dan menjabat sebagai ketua Sennheiser Elektronik, pabrik peralatan audio.

Pria yang lahir di Berlin pada tanggal 9 Mei 1912 ini pada awal mulanya membangun perangkat radio kristal ketika ia masih berusia 11 tahun. Fritz adalah lulusan teknik elektro di Institut Teknologi Berlin dengan gelar Ph.D. dari Heinrich Hertz Institute pada tahun 1940. Dia mempunyai pengalaman bertanggung jawab untuk mengirimkan telegram untuk Angkatan Darat Jerman selama Perang Dunia II. 

Sennheiser masuk ke dalam bisnis di bawah pimpinan Fritz dan mencapai sukses awal dengan voltmeter tabung dan mikrofon, yang keduanya dibeli oleh Siemens. Kemudian produk termasuk penemuan tahun 1950 tentang senapan mikrofon, mikrofon nirkabel serta headphone yang khas yang sesuai di telinga, headpieces berbentuk cakram.

Fritz mengundurkan diri sebagai direktur pada tahun 1982, dan mewariskan kepemimpinnya ke pada putranya Jörg. Sennheiser sebagai Perusahan milik keluarga ini per-2010 tercatat mempekerjakan 2100 orang dengan fasilitas manufaktur di Jerman, Irlandia dan Amerika Serikat dan memiliki catatan penjualan sebesar $ 500 juta pada tahun 2008 saja.

Sennheiser meninggal pada usia 98 pada 17 Mei 2010 meninggalkan anak perempuan, tiga cucu dan tujuh cicit.

Sabtu, 10 Januari 2015

GIGABYTE P73X Gaming laptop 17,3 Inch Paling Ringan pada CES 2015


CES 2015 yang digelar di Las Vegas dalam minggu ini memang menjadi tempat untuk memamerkan berbagai produk keren, salah satunya adalah Gigabyte P73X. Gigabyte P73X merupakan gaming laptop terbaru yang hadir dengan display 17,3 inci. Gigabyte mengklaim P73X sebagai gaming laptop 17,3 inci paling ringan di dunia pada saat ini.

Sayangnya Gigabyte belum memberikan informasi berapa berat P73X yang diklaim sebagai gaming laptop paling ringan tersebut. Yang pasti, gaming laptop Gigabyte P37X memiliki bodi dengan ketabalan hanya 22,5mm. Selain tipis dan ringan, Gigabyte P37X juga menawarkan spesifikasi yang bisa diandalkan untuk menangani berbagai game berat.

Spesifikasi Gigabyte P37X meliputi display 17,3 inci dengan resolusi 1920x1080p, GeForce GTX 980M graphics, RAM 8GB dan didukung sepasang mSATA SSD 512GB dan sepasang HDD 2TB, Dolby Digital Plus Home Theatre dan stereo subwoofer. Gigabyte belum mengumumkan prosesor yang akan digunakan untuk P73X, tapi Anda bisa berharap gaming laptop yang satu ini akan didukung prosesor Intel Broadwell Core i7. 

Gaming laptop Gigabyte P37X dijadwalkan beredar mulai Februari 2015. Gigabyte P37X dibanderol dengan harga mulai $2.099 (Rp 26 jutaan) hingga $2.299 (Rp 29 jutaan) tergantung konfigurasi yang diinginkan. Apakah Anda nantinya berminat membeli Gigabyte P37X? 

Dr.Safety Hadir di Zenfone 2 Berkat Kerjasama Asus dengan Trend Micro

Ancaman keamanan mobile kini semakin marak terjadi seiring meningkatnya popularitas penggunaan smartphone. Di tengah kian berkembangnya tren mobilitas di dunia, kehadiran malware Android juga semakin merajalela. Hal ini ditandai dengan meningkatnya kemunculan beberapa malware baru yang berbahaya setiap tahunnya. 

 gadget

Melihat hal itu, Trend Micro bermitra dengan ASUS menghadirkan aplikasi Dr. Safety dari Trend Micro secara preload di smartphone terbaru besutan ASUS, yakni ASUS ZenFone 2 guna menghadirkan perlindungan menyeluruh kepada seluruh konsumen dari resiko keamanan privasi, ancaman penipuan, phishing, kehilangan perangkat, serta kemungkinan terjadinya kontak yang tidak diinginkan. 

Selain itu, Dr. Safety yang disematkan di perangkat ASUS ZenFone 2 juga akan menawarkan sebuah fitur unik yang akan memberikan rekomendasi kepada pengguna mengenai keamanan permainan mobile alias game yang mereka akses. Selain itu, aplikasi security ini juga telah dilengkapi dengan teknologi keamanan mobile yang telah tersertifikasi dan mendapatkan pengakuandari AV-TEST.

Jumat, 09 Januari 2015

Konsol Razer Mainkan Game PC dan Ponsel di Layar TV


     Konsol game yang menjalankan software Google membuat penggunanya tidak lagi terisolasi tempat. Mereka tidak hanya dapat memainkan game komputer di kamar saja, tetapi dapat berpindah ke ruang ruang keluarga. Salah satu konsol yang mengusung software Google ini telah di pamerkan dalam ajang CES 2015. Perangkat tersebut bernama Forge TV Streaming Media Box besutan startup San Diego Razer.

Razer Forge TV

     Seperti Nexus Player besutan Google, Forge TV dapat tersambung ke televisi dan mengijinkan penguna mengunduh game mobile dan aplikasi lain seperti Netflix dan Food Network. Namun Forge TV juga akan menampilkan game komputer pada layar TV ketika kedua perangkat dikoneksi ke jaringan rumah yang sama. Razer membangun sebuah keyboard laptop, sebuah mouse beserta mousepad untuk membuat game itu bisa dimainkan di sofa. Media box/konsol seharga $99 ini akan mulai dirilis beberapa bulan ke depan.

     Razer sendiri telah membangun bisnis mulai dari menjual aksesoris komputer terkait game. Kini,Razer coba mengembangkan konsol sendiri. “Pengguna hari ini sangat berbeda dengan sebelumnya,” tutur CEO Min-Liang Tan, “Ia melihat layar ponselnya beberapa detik, lalu tablet, lalu mungkin PC. Stratei kami adalah untuk menggabungkan tiap layar di sekitar pengguna.”

Braven BRV-PRO : Speraker Portable Tangguh Dengan Solar Panel


     Produsen audio yang berfokus pada produk audio portabel tangguh, Braven, muncul kembali dengan produk terbarunya yaitu Braven BRV-PRO. Inilah speaker portabel tangguh pertama di dunia yang dilengkapi dengan panel surya. Artinya, untuk isi ulang baterainya Braven BRV-PRO dapat memanfaatkan panel sinar matahari. Jadi Anda tinggal menjemurnya di bawah sinar matahari dan baterainya akan terisi. Ini tentunya cocok untuk digunakan di Indonesia yang memang memiliki sinar matahari berlimpah. Speaker ini juga akan ideal bagi Anda yang sering berpetualang di alam liar. 

Braven BRV-PRO

     Seperti produk Braven lainnya, speaker ini bisa terhubung ke smartphone atau tablet lewat koneksi Bluetooth. Anda bisa menggunakannya hingga sekitar 20 jam untuk mendengarkan lagu. Baterainya yang berkapasitas 2200mAh ini memang cukup besar sehingga bisa juga dialih fungsikan sebagai powerbank untuk mengisi ulang baterai gadget.

     Menariknya, selain Solar Panel Braven BRV-PRO juga dilengkapi dengan ragam aksesoris tambahan lain. Seperti misalnya baterai tambahan berkapasitas 2800 mAh, Panel lampu LED untuk sumber penerangan, mount GoPro untuk memasang kamera GoPro hingga Qi Wireless Charging Pad untuk isi ulang baterai gadget secara nirkabel.

     Braven BRV-PRO dijual dengan harga US$149.99 atau sekitar Rp1.900.000. Belum ada info lebih detil kapan produk ini akan mulai dipasarkan.

Lenovo Hadirkan Vibe X2 Pro dan P90 di Ajang Pameran CES


     Pada ajang pameran CES di Las Vegas, Lenovo mengungkap beberapa produk ponsel pintar terbarunya. Vibe X2 Pro adalah sebuah ponsel yang merupakan kelanjutan dari Vibe X2 namun dengan layar yang lebih besar. Layar 5,3 inci itu berteknologi IPS dan dengan teknologi Full HD 1080p. 

     Vibe X2 Pro menghadirkan proseor 64-bit Snapdragon 615 octa-core 1,5 GHz, dengan RAM 2 GB. Kapasitas penyimpanan internalnya sebesar 32 GB ditambah dengan slot microSD dan fitur dual-SIM. Perangkat ini berjalan pada sistem operasi Android 4.4 KitKat. Smartphone ini dipermanis dengan kamera belakang 13 MP lengkap dengan sebuah LED flash serta sebuah kameta depan. Perangkat seberat 140 gram ini menggunakan baterai 2410mAh dan diperkaya pula dengan LTE Cat 4 dan WiFi.

Lenovo Vibe X2 Pro dan P90

     Selain Vibe X2 Pro, Lenovo juga mengungkap kehadiran smartphone bernama Lenovo P90 yang diperkuat prosesor 64-bit besutan Intel. Prosesor yang digunakan adalah Intel quad-core Atom Z3560 dengan RAM 2 GB dan kapasitas penyimpanan 32 GB. P90 memiliki layar LCD IPS 5,5 inci beresolusi Full HD 1080p. 

Windows Phone diMata Para Pengembang Tahun Ini


     Platform Windows Phone mendapatkan pukulan berat ketika sejumlah evangelist-nya, seperti Tom Warren dari The Verge dan Ed Bott dari ZDNet, memutuskan untuk meninggalkan platform ini tahun 2014 lalu karena merasa tidak mendapatkan pengalaman terbaik untuk sebuah smartphone. Adopsi Windows Phone di kalangan konsumen juga tidak menunjukkan tanda-tanda perubahan. Data terakhir IDC menunjukkan marketshare Windows Phone secara global tidak mencapai 3%.

     Di tahun 2015 ini, kami berbincang dengan sejumlah pengembang lokal yang setahun terakhir cukup getol membangun aplikasi untuk platform besutan Microsoft. Topiknya adalah prospek platform Windows Phone di mata pengembang tahun 2015 ini. Apakah mereka akan tetap setia membangun produk untuk platform ini? Apakah mereka akhirnya memilih untuk membangun aplikasi di platform yang lebih populer, yaitu Android dan iOS?

     Adib Thoriq dari Algostudio, yang membangun aplikasi Blastnote, membuka pendapatnya dengan mengatakan, “Saat awal Algostudio berdiri, kami melihat Windows Phone sebagai salah satu platform yang menarik karena ada dukungan dari prinsipal, yaitu Nokia, yang sangat agresif dibanding kompetitor lain. Kami memanfaatkan momentum tersebut dan terbukti sukses.”
 
     M. Hadi Alathas dari Madina Technologies, yang membangun aplikasi Momento, mengamini, “Pada awalnya saya memilih Windows Phone sebagai platform yang saya luncurkan, dikarenakan saya ingin mempunyai produk mobile yang bisa menjadi aplikasi ‘Raksasa/Top’ dan memiliki banyak user pada satu platform. Sehingga ketika kita sudah pindah ke platform lain, setidaknya sudah punya modal user dan nama besar si aplikasi. Jadi akan memudahkan untuk promosi dan mendapat banyak pengguna di platform selanjutnya.” 

     Hadi melanjutkan, “Akhirnya saya memilih fokus di Windows Phone, karena faktor aplikasi sejenis Momento belum ada dan tingkat persaingan aplikasi foto belum seketat seperti di platform iOS dan Android. Dan strategi itu bisa berhasil juga karena ada faktor dukungan dari tim Nokia Developer Indonesia saat itu, yang membantu mempromosikan. Apalagi ketika mereka meluncurkan program DVLUP, yang menurut saya itu program yang sangat bagus untuk developer.” Animo pengembang lokal turun ketika unit mobile Nokia diakuisisi oleh Microsoft. Hadi menyebutkan, “Namun seiring DVLUP tidak se-aktif dulu, developer mungkin kembali kesulitan untuk memasarkan aplikasinya ke user. Apalagi Microsoft sangat lambat dalam memperbarui OS nya untuk mengejar ketertinggalan dari OS lain, sehingga pertumbuhan pengguna nya pun menjadi stagnan.”

http://blogniscalindo.blogspot.com/2015/01/windows-phone-dimata-para-pengembang.html

     Puja Pramudya dari Radya Labs mengakui bahwa saat ini proyek yang berkaitan dengan Windows Phone hanya 20% dari total proyek yang mereka kerjakan. Puja mengungkapkan, “Faktanya, di 2014, saya dan tim lebih banyak mendapatkan tawaran pengerjaan di platform iOS dan Android ketimbang Windows (Phone).”
 

Advertise

Follow Me

NISCALINDO